Kiblatduniamaya.blogspot.com - Cerita Dewasa > Ngentot Saat Malam Minggu |
Kiblatduniamaya.blogspot.com - Cerita Dewasa > Ngentot Saat Malam Minggu tanggal 25 Februari 2012 kemarin ibuku pergi kerumah
temannya yang ada diyogyakarta tapi aku nggak mengerti apa urusan
mereka. Yang penting aku ditinggalin
duit dan terutama bisa berduaan dengan pacarku yang bernama Ayu. Saat itulah kejadian yang benar benar nggak akan aku lupakan ini terjadi.
duit dan terutama bisa berduaan dengan pacarku yang bernama Ayu. Saat itulah kejadian yang benar benar nggak akan aku lupakan ini terjadi.
Saat ibuku berangkat ke yogya sekitar jam 16.30 aku segera mengambil sepeda federalku dan pergi kerumah Fitri sahabat pacarku yang
jarak rumahnya sekitar satu kiloan. Saat sampai dirumah Fitri aku
langsung menyuruh Fitri menjemput Ayu sementara aku menunggu dirumahnya
Fitri.
Saat menunggu aku bermain dengan adik Fitri yang masih kelas 5 SD.
Adik Fitri bernama Mala. Dia kelas 5 SD tapi sudah seperti anak kelas 3
SMP, bongsor dan sexy. Susunyapun sudah seperti anak remaja, ukurannya
32 A tapi fikiranya masih anak kecil. Tingginyapun sama hampir sama
seperti kakaknya malahan tinggi Mala. Saat itu orang tua Fitri pergi
keMatahari Klaten dan mereka berdua ditinggal pergi. Aku dan Mala
bermain diruang tamu yang agak tertutup dari luar sambil nonton tv. Aku
duduk disebelah Mala yang juga duduk disebelahku. Saat itu Mala memakai
daster longgar dengan rok mini sepaha sehingga saat dia duduk seperti
saat ini akan tersingkap. Paha mulusnya kelihatan hingga celana dalamnya
yang berwarna putih kelihatan. Karena pemandangan itu kontolku langsung
tegang mendesak celana jinsku.
“Mala main pengantinan yuk” ajakku berusaha untuk mencari cara agar dapat meraba tempik Mala atau susunya.
“Mala main pengantinan yuk” ajakku berusaha untuk mencari cara agar dapat meraba tempik Mala atau susunya.
“Mas In main apa sih?” kata Mala nggak mengerti.
“Sini, saat ini pengantin cowoknya sedang main sayang sayangan dengan pengantin ceweknya” kataku sambil berusaha menariknya kepangkuanku menghadapku, diapun diam menurut. Saat sudah dipangkuanku rok mininya aku singkapkan agar kontolku pas ditempik Mala.
“Lalu cowoknya mencium susu ceweknya seperti ini” kataku sambil menurunkan tali dasternya yang longgar, mala diam saja. Aku melorotkanya sampai melewati tangannya lalu melepaskan daster atasnya. Ternyata Mala tidak memakai kaos dalam sehingga langsung telajang dada ketika dasternya aku pelorotkan.
Bentuk susu kecil Mala sungguh luar biasa indahnya. Kecil mungil
masih sebesar jambu biji dengan puting coklat mudanya mencuat sebesar
biji kacang tanah. Sekitarnya coklat muda melingkar mengelilingi putting
yang mencuat. Aku sungguh terpesona
Aku lalu menunduk dan menjilat puting imut Mala dan kemudian mulai melumat lumatnya gemas.
“Mhh mas In geli, susu Mala kok diisep sih” katanya polos banget.
“Kan yang cowoknya sayang sama ceweknya” kataku lalu melanjutkan melumati susu Mala kanan kiri bergantian. Lama kelamaan Mala mulai menyukainya karena kepalaku dipeluknya erat erat.
“Mhh mas In geli, susu Mala kok diisep sih” katanya polos banget.
“Kan yang cowoknya sayang sama ceweknya” kataku lalu melanjutkan melumati susu Mala kanan kiri bergantian. Lama kelamaan Mala mulai menyukainya karena kepalaku dipeluknya erat erat.
Tanpa dia sadari tanganku mulai meraba tempiknya yang masih terlapis
celana dalam putih. Aku mulai meraba dari atas lalu mulai kebawah.
Disaat sampai di depan lubangnya yang kecil dan juga pas didepan
kontolku, aku membuka celanaku dan menarik keluar kontolku dari celana
dalamku dan membiarkannya mengenai tempiknya. Aku lalu menyelipkan
kontolku kedalam celana dalam Mala lalu menggesek gesekkannya pelan
pelan. Mala nggak sadar karena keenakan susunya aku lumat lumat.
“Mhhh mas In apa nih yang ngganjel” katanya lalu tangannya memegang kontolku yang masuk kedalam celana dalamnya menggesekkan dengan tempik Mala.
“Mhhh mas In apa nih yang ngganjel” katanya lalu tangannya memegang kontolku yang masuk kedalam celana dalamnya menggesekkan dengan tempik Mala.
“Nggak apa apa Mala, saat ini cowoknya mau buat adik sama ceweknya” kataku sambil terus menggesek gesekkan kontolku ditempik Mala. Tangan Mala aku naikkan lagi dan aku kembali melumat susu Mala dan juga mempetting Mala hingga kurasakan lama lama tempik Mala basah juga. Mungkin karena keringat atau cairan apa aku nggak tau.
Kudengar diluar ada becak yang datang didepan rumah Fitri. Kudengar
juga suara ibunya Fitri sedang membayar ongkos becak. Aku lalu buru buru
menurunkan Mala dan memasukkan kontolku kedalam celana dalamku lalu
menutup resletingnya.
“Mala naikkan dastermu nanti dimarahi mama lho tuh mama dateng” kataku lalu menarik tali daster Mala keatas.
“Iya mas, mama dah dateng” kata Mala polos lalu keluar menghampiri mamanya.
“Ahh syukurnya” kataku dalam hati karena hampir saja ketahuan. Tenang deh ntar kamu juga dapet bagian juga kata hatiku sambil membelai kontolku yang masih ngaceng.
“Eh Indra lagi nunggu Fitri yah, mana Fitri?” kata mamanya Fitri ramah karena aku sudah sering main kesana
“Lagi jemput Ayu bu lek” kataku.
“ooh ya sudah” lalu Iapun masuk kekamarnya.
“Mas lain kali main lagi yah kayak tadi” kata Mala.
“Iya sayang tapi jangan bilang siapa siapa yah” kataku lalu meremas susunya yang kelihatan mengintip menggoda.
“Ahhh mas In sakit tau” kata Mala merengut sambil menutupi susunya.
“Jangan bilang bilang yah” kataku lalu Mala mengangguk dan menyusul mamanya kekamar. Aku kembali menunggu Fitri.
“Mala naikkan dastermu nanti dimarahi mama lho tuh mama dateng” kataku lalu menarik tali daster Mala keatas.
“Iya mas, mama dah dateng” kata Mala polos lalu keluar menghampiri mamanya.
“Ahh syukurnya” kataku dalam hati karena hampir saja ketahuan. Tenang deh ntar kamu juga dapet bagian juga kata hatiku sambil membelai kontolku yang masih ngaceng.
“Eh Indra lagi nunggu Fitri yah, mana Fitri?” kata mamanya Fitri ramah karena aku sudah sering main kesana
“Lagi jemput Ayu bu lek” kataku.
“ooh ya sudah” lalu Iapun masuk kekamarnya.
“Mas lain kali main lagi yah kayak tadi” kata Mala.
“Iya sayang tapi jangan bilang siapa siapa yah” kataku lalu meremas susunya yang kelihatan mengintip menggoda.
“Ahhh mas In sakit tau” kata Mala merengut sambil menutupi susunya.
“Jangan bilang bilang yah” kataku lalu Mala mengangguk dan menyusul mamanya kekamar. Aku kembali menunggu Fitri.
Tak lama kemudian Fitri datang sambil membonceng Ayuku yang kusayang.
“Eh say kamu sudah izin kalau mau nginap?” tanyaku setelah Ayu datang dan duduk disampingku.
“Sudah sayang, aku izin kalau akan nginap dirumah Fitri” katanya.
“Ya sudah deh beres kalau gitu” kataku
“Eh sekarang kita kerumahnya Fandi lalu keinternet bareng” kataku.
“Ya sudah kalau gitu aku ambil sepedaku dulu dan pamit kemama” kata Fitri masuk kedalam dan tak lama keluar membawa sepedanya disusul ibunya.
“Bu lek kami main dulu yah” kataku berpamitan kepada mama Fitri lalu kami bertiga langsung pergi bareng kerumah Fandi pacar Fitri.
“Eh say kamu sudah izin kalau mau nginap?” tanyaku setelah Ayu datang dan duduk disampingku.
“Sudah sayang, aku izin kalau akan nginap dirumah Fitri” katanya.
“Ya sudah deh beres kalau gitu” kataku
“Eh sekarang kita kerumahnya Fandi lalu keinternet bareng” kataku.
“Ya sudah kalau gitu aku ambil sepedaku dulu dan pamit kemama” kata Fitri masuk kedalam dan tak lama keluar membawa sepedanya disusul ibunya.
“Bu lek kami main dulu yah” kataku berpamitan kepada mama Fitri lalu kami bertiga langsung pergi bareng kerumah Fandi pacar Fitri.
O iya aku belum memperkenalkan diriku, Ayu dan juga teman temanku.
Namaku Krishna. Aku bersekolah sebuah madrasah di Klaten kelas 1. Kata
teman temanku aku orangnya mirip bintang film Bollywood tapi yang mana
aku sendiri nggak merasa begitu. Tinggiku sekitar 173-175cm. Aku tinggi
karena aku sering latihan Tae Kwon Do. Penampilanku juga gaul dan funky
jadi nggak kampungan.
Ayu siswi kelas tiga di SMP Negri 4 Klaten. Ayu orangnya tinggi
semampai(sekitar 160cm), berambut panjang dan juga berkulit kuning
langsat bodynya pun sangat sintal jadi kalau dinilai dia dapat 9, nggak
10 karena aku belum pernah bersetubuh dengannyaJ. Dia kalau diamati
persis sekali dengan Nilam Koesworo penyanyi dangdut ibukota, dandanan
Ayu juga gaul dan sexy menambah nilai lebih baginya saja. Ayu juga
banyak yang mengejar terutama teman sesekolahnya tapi dia lebih
memilihku. Ayu juga montok, BH nya berukuran 32b dan pantatnya membulat
indah.
Kalau Fitri nggak kalah cantik dari Ayu tapi Fitri agak pendek dan
juga hidungnya nggak semancung Ayu. Dia mirip Lyra Virna model dan juga
presenter Tv itu. Dia juga sexy tapi sayang susunya masih imut maklumlah
masih kelas dua SMP. Sekolahnya di SMP Negri 3 Klaten jadi nggak sama
dengan Ayu. Kalau Fandi anak kelas satu diSMU Negri 3 Klaten orangnya
tampan dan berkulit putih. Dia mirip sekali dengan kiannya Westlife
tentu juga banyak yang menginginkan Fandi menjadi cowoknya.
Setelah sampai dirumah Fandi kami langsung pergi keluar jalan jalan
berempat. Aku membonceng Ayu dan Fandi membonceng Fitri dengan sepeda
federal kami masing masing. Suasana malam itu benar benar romantis
banget. Kami berempat langsung menuju warnet LUV yang dekat dengan jarak
rumah Fandi. Kami berempat memang memiliki hobby yang sama yaitu
catting diinternet atau membuka situs BF. Setelah puas kami berempat
keluar dari warnet dan menuju kerumahku.
Kami berempat menuju kerumahku dengan sepeda. Setelah sampai Fandi
dan Fitri menuju kamarku. Aku cuma tersenyum geli.Pasti deh mereka mau
peting lagi kataku dalam hati. Aku lalu menutup pintu rumahku dan
memadamkan lampu ruang depan agar telihat seperti kosong.
Aku dan Ayu lalu duduk dilantai ruang makan beralaskan tikar sambil nonton tv. Ayu duduk didepanku sambil rebahan didadaku.
Lagi asyiknya memeluk Ayu aku mendengar teriakan kecil Fitri. Aku
lalu melihat apa yang terjadi didalam kamarku.Aku langsung menyibakkan
tirai kamarku yang menutupi kamar tidurku. Aku cuman bisa terdiam saat
menyaksikan Fitri ditindih Fandi dengan telanjang bulat. Fitri dibawah
seperti merasakan kesakitan namun juga kenikmatan. Ternyata tadi Fandi
menusuk tempik Fitri dengan kontolnya. Kulihat cairan putih kental
bercampur merah darah diselakangan Fitri. Ternyata Fitri masih perawan.
Aku lalu keluar kamar nggak mau mengganggu kenikmatan mereka. Aku lalu
kembali keruang makan dan kembali memeluk Ayuku.
“Ada apaan sih mas In?” tanya Ayu penasaran
“Nggak mereka lagi kawin”kataku. Saat itu terdengar rintihan rintihan antara kesakitan dan kenikmatan lirih.
“Sshhh.. aahkkhh.. aahkkh.. uuhh” desahan itu terdengar menggairahkan.
“Dengar nggak kamu yang?” tanyaku
“Iya mas, asyik yah kayaknya. Dah kebelet kali” kata Ayu
“Cobain yuk, kayaknya enak deh” kataku
“Iya tapi jangan disini. Dikamar aja yah” kata Ayu
“Iya kita kekamar sebelah” kataku lalu bangkit berdiri sambil menuju kamar sebelah diikuti Ayu.Sesampai dikamar aku lalu menyibakkan rok Ayu lalu melorotkan celana
panjangku dan celana dalamku sekalian hingga lepas. Kontolku tegak mengacung acung keras karena tidak ada penghalang. Saat rok Ayu tersibak langsung terlihat tempiknya yang mungil tetapi rimbun dengan rambut halus karena tadi celana dalamnya sudah aku lepas dan kukantongi. Aku lalu melepas rok mini Ayu dengan menarik resleting belakangnya. Lepaslah sudah penghalang kelamin kami tinggal atasan kami. Kami lalu saling melumat dan memainkan lidah kami seperti kesetanan karena kami sudah terangsang. Kontolku aku gesek gesekkan diperut Ayu yang mulus. Ahhh nikmatnya helemku tergesek kulit mulus. Tanganku lalu melepas kaos singlet Ayu dengan mengangkatnya keatas melewati kepala kami. Sekarang Ayu tinggal memakai BH birunya. Aku lalu melepaskan baju atasanku sampai aku bugil. Tanganku meraih kepunggung Ayu dan meraih kaitan BH Ayu lalu melepasnya dan membuang BH Ayu kelantai kamar. Kami lalu naik keranjang berdua. Aku langsung menindih Ayu dan melumat puting kanan Ayu.
“Ada apaan sih mas In?” tanya Ayu penasaran
“Nggak mereka lagi kawin”kataku. Saat itu terdengar rintihan rintihan antara kesakitan dan kenikmatan lirih.
“Sshhh.. aahkkhh.. aahkkh.. uuhh” desahan itu terdengar menggairahkan.
“Dengar nggak kamu yang?” tanyaku
“Iya mas, asyik yah kayaknya. Dah kebelet kali” kata Ayu
“Cobain yuk, kayaknya enak deh” kataku
“Iya tapi jangan disini. Dikamar aja yah” kata Ayu
“Iya kita kekamar sebelah” kataku lalu bangkit berdiri sambil menuju kamar sebelah diikuti Ayu.Sesampai dikamar aku lalu menyibakkan rok Ayu lalu melorotkan celana
panjangku dan celana dalamku sekalian hingga lepas. Kontolku tegak mengacung acung keras karena tidak ada penghalang. Saat rok Ayu tersibak langsung terlihat tempiknya yang mungil tetapi rimbun dengan rambut halus karena tadi celana dalamnya sudah aku lepas dan kukantongi. Aku lalu melepas rok mini Ayu dengan menarik resleting belakangnya. Lepaslah sudah penghalang kelamin kami tinggal atasan kami. Kami lalu saling melumat dan memainkan lidah kami seperti kesetanan karena kami sudah terangsang. Kontolku aku gesek gesekkan diperut Ayu yang mulus. Ahhh nikmatnya helemku tergesek kulit mulus. Tanganku lalu melepas kaos singlet Ayu dengan mengangkatnya keatas melewati kepala kami. Sekarang Ayu tinggal memakai BH birunya. Aku lalu melepaskan baju atasanku sampai aku bugil. Tanganku meraih kepunggung Ayu dan meraih kaitan BH Ayu lalu melepasnya dan membuang BH Ayu kelantai kamar. Kami lalu naik keranjang berdua. Aku langsung menindih Ayu dan melumat puting kanan Ayu.
“Ugh.. masshh” rintihan Ayu sangat indah didengar. Kulumat puting Ayu kanan kiri bergantian sementara kontolku aku gesekkan nail turun diselakangan dan tempik Ayu lalu aku menurunkan ciumanku keleher putihnya Ayu kemudian membuat cipokan yang memerahkan leher itu dibeberapa tempat. Setelah puas membuat kenangan untuk Ayu dilehernya sebagai tanda bahwa malam ini kami lagi gituan lalu aku menjilat dada atas Ayu hingga jilatanku sampai pada putingnya yang merah kecoklatan. Aku menjilatinya sebentar lalu aku melumatinya bergantian kanan kiri kanan kiri sambil aku remas remasnya. Bila aku melumat yang kiri tanganku meremas yang kanan tapi bila aku melumat yang kanan maka aku meremas yang kiri sehingga susu Ayu semakin keras dan mumbul.
Setelah puas aku nyusu aku lalu menjilat perut Ayu sebentar sampai
jilatanku mengenai bulu tempiknya.Terasa geli saat bulunya mengenai
hidungku. Aku lalu menjilati lipatan membelah merah ditempik Ayu.
“Mmhhh.. sshh.. aaahhh.. maasshh geli” rintihan Ayu menggemaskan. Saat aku menjilati sambil terkadang menyedot nyedotnya. Basah sekali ditempiknya. Aku lalu menyelusupkan lidahku ditempik sempit Ayu lalu menjilatinya dengan cara mengeluar masukannya.
“Aahhh.. maasshh geeliii” rintihanya saat kujilati. Setelah aku puas menjilati tempik Ayu lalu aku berlutut didepanya.
“Yang emutin dong iniku” kataku sambil memegangi kontolku.
“Emoh ah geli aku” katanya sambil begidik geli.
“Nggak apa apa sayang, ayo dong” aku sedikit memaksa sambil mendorong pinggangku maju dan mendekatkan kepala Ayu keselakanganku. Ayu lalu mulai menjilati helm kontolku. Geli bercampur enak mulai kurasakan. Lama lama Ayu mulai memasukkan kontolku kedalam mulutnya. Mulanya kena giginya. Sakit tapi enak menggelikan.
“Ahh yang jangan kenain gigi” kataku sambil memegang kepala Ayu. Ayu terus saja melumat lumat kontolku sambil sesekali melirik kearahku yang merem melek keenakan.
“Enak yah say” katanya sambil tertawa kecil.
“He eh terusin dong” aku meminta kembali lalu Ayu ngemut kontolku lagi. Kali ini aku memaju mundurkan pinggangku seperti menyetubuhi mulut Ayuku. Sensasinya antara enak dan sakit karena kena giginya tapi malah membuatku merasa nikmat. Setelah puas dikemutin Ayu lalu aku melepaskan kontolku dari mulut Ayu.
“Yang dimulai aja yuk, aku sudah nggak tahan nih yang” kataku lalu mencium bibir merahnya. Dia membalas kecupanku lalu menjawab.
“Iya, Ayu juga kok sayang. Aku sudah penasaran tapi pelan pelan yah yang” katanya manja.
“Iya deh sayang” jawabku lalu aku memposisikan diri diatas tubuhnya lalu mengepaskan kontolku dilubang tempik Ayu. Setelah pas dilubangnya lalu aku coba mendorong pelan pelan.
“Uhkhh…” ternyata susah juga maklum kontolku memang gede(18cm dengan diameter 5 cm). Setelah tiga kali mencoba dorong akhirnya kepala kontolku masuk juga. Walau baru kepala kontolku Ayu kelihatan meringis menahan sakit sepertinya. Aku lalu mencoba mendorong pelan sekali takut menyakiti Ayu.
“Sleeph…” pelan pelan kontolku masuk tapi setelah 1/3 nya kontolku terhalang selaput tipis sekali seperti mencegah kontolku masuk lagi.
“Yang apaan nih kok nggak bisa masuk lagi?” tanyaku penasaran.
“Nggak tau lah mas” jawab Ayu sambil menggigit bibir menahan perih lalu aku menghentakan pinggangku keras keras kedalam tempik Ayu.
“Aaahhhkkkhhhh…” teriaknya kesakitan saat semua kontolku masuk kedalam tempiknya. Saat kontolku masuk semua seperti ada sesuatu yang robek tadi.
“Aduh mas tahan sebentar” kata Ayu sambil memegangi pinggangku erat.
“Tahan yah sayang, kata orang bila pertama kali akan sakit gini” kataku tetap menindihnya. Rasanya sempit, enak, peret dan juga seperti diremas remas pelan pelan oleh dinding hangat dan lunak. Pokoknya enaaakk sekali. Setelah Ayu agak enakan nggak merintih lagi aku mulai mencoba menggoyangkan pinggangku naik turun walau masih pelan sekali karena peretnya tempik Ayu.
“Sleeephh.. bleess.. slleep.. blleess.. sleep” pelan pelan kontolku keluar masuk pelan pelan sedangkan Ayu menggigit bibir bawahnya menahan perih.
“Mmhhh maasshhh sakiithh” katanya pelan sekali sambil merintih rintih.
“Iyahh.. sayanghhh.. tahan yah nanti juga ilang” kataku diselingi desahan nikmat dan linu dikontolku.Rasanya seperti diremes keras keras. Setelah agak lama menaik turunkan kontolku, tempik Ayu sudah agak lancar. Ayupun sudah nggak merintih kesakitan lagi bahkan rintihan sakitnya berubah menjadi desahan keenakan.
“Maasshh.. aahhh.. oohh.. sshhh.. aahhhh.. iaahhh” desahannya sambil
penggangnya dinaikkan saat kontolku keluar tinggal helemnya saja lalu kaki indahnya menjepit pinggangku erat erat.
“Aaahhh… sshh… aaahh… sshhh… aaahkhhh mass In enaakkhh sekarang cepetin dong kocokanya Ayu geli nih.. aahhh.. aaahhh.. aaa” katanya diantara desah sungguh menggoda.
“Iyah sayang akuu jugaaa.. aaahhh.. oohh.. mmhhh” desahanku juga geli geli nikmat dikontolku. Tiba tiba…
“Masshhh In.. Ayyuu aahkk.. ohhhkkhh” desahanya
“Ayu knapa sayanghh…”jawabku.
“Aaahh… oohhh Ayu mau pipis… iaahhhh” lalu sseerrrr.. serrr… serrr. Ada cairan hangat dan kental mengenai helemku. Oh rupanya Ayu keluar.
“Aahhkhh… oohhh tahan masshh bentaaarrr… aaaaaa…” teriaknya saat aku tetap menaik turunkan pinggangku saat Ayu keluar. Rupanya geli banget. Lalu aku berhenti sejenak menunggu Ayu yang kepayahan karena pejuhnya keluar tadi tanpa mencabutnya.
“Enak nggak sayang” tanyaku sambil membelai belai rambut panjangnya.
“Ehmm nggak tau lah” jawabnya malu malu. Kaki Ayu tetap menjepit pinggangku malah semakin erat. Setelah agak lama kami istirahat sambil saling berciuman memainkan lidah,aku mulai menggoyangkan pinggangku naik turun lagi. Kembali Ayu mendesah desah keenakan.
“Oohh… aahhh… maass In teruusshhh iyaahhh gitu maasshhh jangan berenti” desahannya keenakan sementara itu aku mendengar ada dua suara orang seperti habis berlari jauh lalu aku menoleh kesamping kanan. Disamping kananku ada dua orang yang sedang mengawasi kegiatan kami. Ternyata Fandi dan Fitri berdiri berdampingan sambil melihat kami. Fitri menyandarkan kepalanya didada Fandi sedangkan tangan Fandi merangkul bahu Fitri.
“Napa brenti sih mas” kata Ayu nggak sabaran.
“Itu ada Fandi dan Fitri” kataku
“Eh kalian dah enakan belum” tanya Ayu kepada mereka tanpa malu malu lagi disaat sedang aku setubuhi.
“Iyah enak kok” jawab Fandi
“He-eh” sahut Fitri
“Ya sudah tunggu kami yah” sambung Ayu lagi
“Yuk mas lanjuti Ayu belum puas nih” Ajaknya kepadaku lalu aku kembali menaik turunkan pinggangku.
“Aahhh… oohhh… eennaaakkhhh… maasshhh In terusin kenthu Ayu sampai puas” desahan Ayu dibesar besarkan karena ada Fandi dan Fitri. Aku tidak peduli karena aku merasa ada yang mau keluar dikontolku.
“Yaanghhh aku mau keluar nih” kataku lalu aku menggenjot tempik Ayu semakin keras.
“Iya… sama sama masshh… aaahhhh…” jawabnya disertai desahan karena Ayu juga mau sampai.
Slepph… sleephh… sleepp, kontolku semakin cepat keluar masuk ditempik Ayu karena sama sama merasa nggak mau berenti.
Sreett… sreett… ssrreeeettt… pejuhku keluar didalam tempik Ayu sebanyak empat kali. Tak lama kemudian disusul Ayu yang memeluk tubuhku erat erat disusul helemku seperti disiram cairan lengket dan hangat. Setelah agak mereda orgasme kami aku langsung ambruk disamping Ayu sambil terengah engah. Sedang Ayu terbaring lemas sambil tersenyum puas.
“Enak yah tadi mainnya?” tanya Fitri sambil duduk disamping Ayu.
“He-eh… nikmat banget sampai kepayahan” kata Ayu.
Kami berempat lalu keluar dari kamar dan berbaring diruang makan
sambil telanjang bulat.Kami sengaja bertelanjang karena kami merasa
sudah nggak ada jarak lagi diantara kami berempat.
“Kamu bikin aku kewalahan juga yah dik” kata Ayu sambil membelai belai kontolku.
“Kamu bikin aku kewalahan juga yah dik” kata Ayu sambil membelai belai kontolku.
“Iya nih bikin orang dewasa nggak nahan aja” sahut Fitri sambil meremas punya Fandi dengan gemes.
Aku hanya meringis saja kegelian sambil memeluk kepala Ayu sedangkan
Fandi tertawa pelan.Setelah kejadian itu kami sering melakukannya
dikamarku,kamar Fandi atau juga bila hanya kami berdua sering melakukan
dikamarku karena rumahku kalau malam sepi. Setelah empat bulan Fitri
hamil karena Fandi sering mengeluarkannya didalam dan aku sering pakai
kondom. Sedangkan Mala lebih sering aku kerjain sampai Mala keluar atau
aku suruh ngemut kontolku bila rumah Ayu sepi atau bila Mala sedang
sendirian dirumah.